Saat kita memasuki masa dewasa, menikah adalah menjadi salah satu tujuan kita selanjutnya. Menikah bukan hanya sekedar hidup bersama dengan laki-laki atau perempuan yang kita nikahi. Untuk mendapatkan pernikahan yang di ridhai Allah tentu kita harus mempelajari dan memahami syariat pernikahan dalam agama islam.
Catatan ini adalah sebagai bekal awal sebelum aku memantapkan diri untuk menikah.
Bismillahirrahmanirrahiim,
Dalam islam pernikahan bukanlah sekedar samen level (kumpul kebo) atau sentuhan tubuh ke tubuh belaka ataupun sekedar pelampiasan naluri manusiawi atau syahwat. Islam mempunyai pandangan yang lebih dalam, lebih agung daripada itu.
Islam memandang pernikahan adalah ikatan yang suci, dimana dua insan yang berjenis kelamin berbeda hidup bersama dan menjadi halal satu sama lain.
Akad nikah dalam islam berlangsung sangat sederhana, hanya terdiri dari dua kalimat, ijab dan kabul.
Islam memandang pernikahan sebagai realitas yang mengandung segi ibadah dan kententraman rohani.
Pernikahan dalam islam mempunyai tujuan yang utama dengan garis besarnya mendapat surga Allah.
1. Melengkapi Agama
Rasulullah Saw. bersabda "Bila hamba Allah melangsungkan pernikahan, maka sunggu tercapailah setengah dari agamanya, maka hendaknya bertakwa kepada Allah setengah yang lain."
Begitu banyak nilai ibadah di dalam sebuah pernikahan, misalnya, memberi nafkah pada istri dan anak yang bernilai sedekah, hubungan suami istri yang dilandasi dengan niat mendapatkan keturunan yang soleh solehah. Dan masih banyak aktifitas-aktifitas yang bernilai ibadah lainnya.
2. Membendung perbuatan maksiat
Pernikahan itu lahir dari sifat atau tabiat manusia yang cenderung untuk mengadakan hubungan dengan manusia lain. Pernikahan yang suci akan memancarkan perasaan saling cinta, kerjasama, dan tanggung jawab.
Menikah menjadikan kekotoran menjadi kesucian dan maksiat menjadi ibadah. Hanya dengan menikah yang tadinya perbuata dosa menjadi pahala.
3. Mengikuti sunnah Nabi Saw.
Sabda Rasulullah Saw: "barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia bukanlah golonganku. Sebagian dari sunnahku adalah menikah, oleh karena itu, siapa yang mengasihiku hendaklah ia melaksanakan sunnahku".
Sebagai umat nabi Muhammad Saw. sudah sepatutnya kita mengikuti sunnah-sunnah nya, sesuai dengan perintah Allah Swt.
4. Mendapat keturunan
Salah satu tujuan menikah adalah untuk mendapat keturunan yang shalih. Mendidik anak menjadi shaleh merupakan tanggung jawab yang bernilai ibadah yang sangat mulia.
Hendaknya keempat pilar ini bisa selalu aku ingat dalam membina rumah tangga. Sehingga pernikahan yang aku jalani bersamanya tetap berada di koridor yang seharusnya. Koridor yang diridhai Allah dengan garis finish surga dan bertemu wajah Allah. Aamiin aamiin ya Rabb.
Daftar bacaan:
Wanita halal wanita haram, Badruttaman Basya
Anak bertanya oran tua tidak kelabakan, Syaiful Bachri
Kado Pernikahan terindah, Dr.Akram Ridha
Catatan ini adalah sebagai bekal awal sebelum aku memantapkan diri untuk menikah.
Bismillahirrahmanirrahiim,
Dalam islam pernikahan bukanlah sekedar samen level (kumpul kebo) atau sentuhan tubuh ke tubuh belaka ataupun sekedar pelampiasan naluri manusiawi atau syahwat. Islam mempunyai pandangan yang lebih dalam, lebih agung daripada itu.
Islam memandang pernikahan adalah ikatan yang suci, dimana dua insan yang berjenis kelamin berbeda hidup bersama dan menjadi halal satu sama lain.
Akad nikah dalam islam berlangsung sangat sederhana, hanya terdiri dari dua kalimat, ijab dan kabul.
Islam memandang pernikahan sebagai realitas yang mengandung segi ibadah dan kententraman rohani.
Pernikahan dalam islam mempunyai tujuan yang utama dengan garis besarnya mendapat surga Allah.
1. Melengkapi Agama
Rasulullah Saw. bersabda "Bila hamba Allah melangsungkan pernikahan, maka sunggu tercapailah setengah dari agamanya, maka hendaknya bertakwa kepada Allah setengah yang lain."
Begitu banyak nilai ibadah di dalam sebuah pernikahan, misalnya, memberi nafkah pada istri dan anak yang bernilai sedekah, hubungan suami istri yang dilandasi dengan niat mendapatkan keturunan yang soleh solehah. Dan masih banyak aktifitas-aktifitas yang bernilai ibadah lainnya.
2. Membendung perbuatan maksiat
Pernikahan itu lahir dari sifat atau tabiat manusia yang cenderung untuk mengadakan hubungan dengan manusia lain. Pernikahan yang suci akan memancarkan perasaan saling cinta, kerjasama, dan tanggung jawab.
Menikah menjadikan kekotoran menjadi kesucian dan maksiat menjadi ibadah. Hanya dengan menikah yang tadinya perbuata dosa menjadi pahala.
3. Mengikuti sunnah Nabi Saw.
Sabda Rasulullah Saw: "barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia bukanlah golonganku. Sebagian dari sunnahku adalah menikah, oleh karena itu, siapa yang mengasihiku hendaklah ia melaksanakan sunnahku".
Sebagai umat nabi Muhammad Saw. sudah sepatutnya kita mengikuti sunnah-sunnah nya, sesuai dengan perintah Allah Swt.
4. Mendapat keturunan
Salah satu tujuan menikah adalah untuk mendapat keturunan yang shalih. Mendidik anak menjadi shaleh merupakan tanggung jawab yang bernilai ibadah yang sangat mulia.
Hendaknya keempat pilar ini bisa selalu aku ingat dalam membina rumah tangga. Sehingga pernikahan yang aku jalani bersamanya tetap berada di koridor yang seharusnya. Koridor yang diridhai Allah dengan garis finish surga dan bertemu wajah Allah. Aamiin aamiin ya Rabb.
Daftar bacaan:
Wanita halal wanita haram, Badruttaman Basya
Anak bertanya oran tua tidak kelabakan, Syaiful Bachri
Kado Pernikahan terindah, Dr.Akram Ridha
Comments
Post a Comment