Dalam memilih pasangan dalam berumah tangga tentu kita menginginkan laki-laki atau wanita yang terbaik, yang bisa diajak kerjasama dalam urusan agama dunia dan akhirat. Namun kadang kita lupa untuk mendapatkan pasangan yang baik kita harus menjadi pribadi yang baik terlebih dahulu. Sesuai firman Allah "perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik pula."
Kita memang tidak bisa menjadi manusia yang sempurna. Tapi setidaknya kita harus berusaha menjadi manusia dan pilihan yang terbaik buat pasangan kita. Bukan semata-mata hanya karena pasangan kita, tapi jauh lebih mulia daripada itu agar menjadi hamba Allah yang baik yang mengabdikan diri kita kepada suami karena pengabdian kita kepada-Nya.
Semoga kita bisa menjadi pilihan yang baik buat pasangan kita. Yang pantas dinikahi karena landasan iman dan takwa kita kepada Allah Swt. Aamiin. Dan semoga kita mendapatkan pasangan yang baik pula yang mencintai Allah dan agama-Nya. Aamiin.
1. Menjadi Wanita yang Shaleha
Wanita shaleha yaitu wanita yang taat menjalankan agamanya dengan sebaik-baiknya, yang tidak berani berbuat dosa, meskipun dosa itu sangat ringan. Perilakunya senantiasa bercermin pada ajaran syara', perhiasannya adalah ahlak yang mulia, cita-citanya hanyalah mengharapkan ridha Allah dan kebahagiaan akhirat. Hartanya adalah amaliahnya. Teman akrabnya adalah al-qur'an dan tempat mengadunya hanyalah Allah Swt. Baginya gemerlap dunia adalah tipu daya dan tidak akan pernah tergoda oleh fatamorgana dunia.
Rasulullah Saw. bersabda:
"Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah". (HR.Muslim).
Wanita yang shaleha maka ia akan tahu hak dan kewajibannya sebagai seorang isteri. Bagaimana ia harus bersikap terhadap suaminya, tidak banyak menuntut melebihi batas kemampuannya, senantiasa bersikap ceria dihadapan sang suami, menaati segala perintahnya asalkan tidak mengarah kepada kemaksiatan, menjaga dirinya dari pandangan orang lain, senantiasa menjaga kehormatannya dannharta suaminya bila sang suami tidak ad di rumah.
2. Menjadi Wanita yang Berpendidikan Agama
Wanita yang berpendidikan agama tentu dia tahu dan mengerti tentang kewajibannya sebagai seorang istri, mengetahui hak-hak suami yang harus ia penuhi. Dengan pendidikan dan ilmu agama yang baik maka akan tercipta rumah tangga yang baik pula, yang harmonis dan sesuai syariat islam.
Dengan ilmu agama juga seorang wanita bisa mendidik anaknya dengan baik, menjadikan anak-anaknya anak yang shalih dan shalihah. Sehingga tujuan utama dari pernikahan bisa tercapai yaitu membina keluarga sesuai syariat islam, mencetak generasi yang shalih dan mencapai ridha Allah bersama keluarga.
Rasulullah Saw. bersabda
"Seorang perempuan dinikahi karena empat pekara: karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, (atau) karena agamanya. Pilihlah yang beragama maka kau akan beruntung". (HR.Muttafaqun Alaih).
3. Menjadi wanita yang cantik
Sebenarnya kecantikan bukanlah faktor utama dalam memilih pasangan. Akan tetapi dengan kecantikan biasanya dapat menyejukan hati dan menumbuhkan kasih sayang seorang laki-laki. Kecantikan disini tentu saja tidak berdiri sendiri. Kecantikan harus diimbangi dengan ahlak yang baik.
Cantik itu relatif, artinya tergantung pada yang menilai. Menjadi cantik tidak harus merubah bentuk yang sudah ada. Merawat dan menjaga diri agar terlihat bersih dan menarik juga sudah bisa menunjukan kecantikan seseorang. Cantik dengan tuntunan syariat-syariat islam, karena kecantikan yang sesungguhnya itu terpancar dari ahlak yang baik.
Rasulullah Saw. bersabda:
"Ketika Allah menjatuhkan kedalam hati salah seorang kamu, dari (mencintai) wanita, maka hendaklah melihat wanita itu, karenya yang demikian itu lebih layak utuk membuat keserasian hidup diantara keduanya". (HR.Ibnu Majah).
4. Menjadi wanita yang ringan maharnya
Di dalam islam mahar bukanlah bentuk harga diri seorang wanita. Dan harga diri seorang wanita bukan dilihat dari besar kecilnya mahar yang harus diberikan oleh suami kepadanya. Akan tetapi mahar sebagai bentuk pembuktian kebenaran, kesungguhan, cinta dan kasih sayang laki-laki yang berhasrat kepadanya.
Rasulullah Saw. bersabda "Sebaik-baik wanita adalah yang paling ringan maharnya." (HR. AT-Thabrani).
Dengan menerima mahar yang ringan akan mendidik wanita untuk tidak matrelialistis. Sebab arti pernikahan itu tidak hanya untuk mengumpulkan harta, tetapi lebih dari itu yaitu untuk melaksanakan sunnah Rasulullah Saw., menjaga farji, memperbanyak umat yang shalih shalihah.
5. Menjadi Wanita yang Penyayang
Rasulullah Saw. bersabda:
"...kawinilah perempuan penyayang dan banyak anak.." (HR.Ahmad).
Rasulullah Saw. telah berpesan untuk mencari perempuan penyayang. Selain sifat penyayang bisa menyenangkan hati, wanita penyayang juga nantinya akan bisa menyayangi anak-anak. Kasih sayang dari seorang ibu sangatlah penting didapat oleh anak-anak guna perkembangan mental dan pendidikannya. Dan pendidikan terbaik adalah yang disertai kasih sayang sepenuh hati.
6. Menjadi Wanita yang Menjaga Keperawanannya
Keperawanan seorang gadis menunjukan bahwa ia mampu menjaga kesuciannya hingga gerbang perkawinannya.
Rasulullah Saw. bersabda:
"Nikahlah dengan gadis, karena mereka itu lebih manis bibirnya, lebih subur rahimnya, dan lebih ridha dengan yang sedikit". (HR. Ibnu Majah).
Seorang perawan dipandang masih bersih dan kesuciannya masih terjaga terutama farjinya atau rahimnya. Disamping itu seorang gadis akan mempermudah suaminya untuk membimbing dan mengaturnya dalam rumah tangga. Lebih mudah diajak kerjasama dan mendapat pengalaman bersama-sama dikarenakan masih minimnya pengetahuan mereka yang sama-sama baru membina rumah tangga.
Daftar bacaan:
Wanita halal wanita haram, Badruttamam Basya.
Jadikanlah dia jodohku ya Allah, Zainul Arifin El-Basyier.
Kita memang tidak bisa menjadi manusia yang sempurna. Tapi setidaknya kita harus berusaha menjadi manusia dan pilihan yang terbaik buat pasangan kita. Bukan semata-mata hanya karena pasangan kita, tapi jauh lebih mulia daripada itu agar menjadi hamba Allah yang baik yang mengabdikan diri kita kepada suami karena pengabdian kita kepada-Nya.
Semoga kita bisa menjadi pilihan yang baik buat pasangan kita. Yang pantas dinikahi karena landasan iman dan takwa kita kepada Allah Swt. Aamiin. Dan semoga kita mendapatkan pasangan yang baik pula yang mencintai Allah dan agama-Nya. Aamiin.
1. Menjadi Wanita yang Shaleha
Wanita shaleha yaitu wanita yang taat menjalankan agamanya dengan sebaik-baiknya, yang tidak berani berbuat dosa, meskipun dosa itu sangat ringan. Perilakunya senantiasa bercermin pada ajaran syara', perhiasannya adalah ahlak yang mulia, cita-citanya hanyalah mengharapkan ridha Allah dan kebahagiaan akhirat. Hartanya adalah amaliahnya. Teman akrabnya adalah al-qur'an dan tempat mengadunya hanyalah Allah Swt. Baginya gemerlap dunia adalah tipu daya dan tidak akan pernah tergoda oleh fatamorgana dunia.
Rasulullah Saw. bersabda:
"Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah". (HR.Muslim).
Wanita yang shaleha maka ia akan tahu hak dan kewajibannya sebagai seorang isteri. Bagaimana ia harus bersikap terhadap suaminya, tidak banyak menuntut melebihi batas kemampuannya, senantiasa bersikap ceria dihadapan sang suami, menaati segala perintahnya asalkan tidak mengarah kepada kemaksiatan, menjaga dirinya dari pandangan orang lain, senantiasa menjaga kehormatannya dannharta suaminya bila sang suami tidak ad di rumah.
2. Menjadi Wanita yang Berpendidikan Agama
Wanita yang berpendidikan agama tentu dia tahu dan mengerti tentang kewajibannya sebagai seorang istri, mengetahui hak-hak suami yang harus ia penuhi. Dengan pendidikan dan ilmu agama yang baik maka akan tercipta rumah tangga yang baik pula, yang harmonis dan sesuai syariat islam.
Dengan ilmu agama juga seorang wanita bisa mendidik anaknya dengan baik, menjadikan anak-anaknya anak yang shalih dan shalihah. Sehingga tujuan utama dari pernikahan bisa tercapai yaitu membina keluarga sesuai syariat islam, mencetak generasi yang shalih dan mencapai ridha Allah bersama keluarga.
Rasulullah Saw. bersabda
"Seorang perempuan dinikahi karena empat pekara: karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, (atau) karena agamanya. Pilihlah yang beragama maka kau akan beruntung". (HR.Muttafaqun Alaih).
3. Menjadi wanita yang cantik
Sebenarnya kecantikan bukanlah faktor utama dalam memilih pasangan. Akan tetapi dengan kecantikan biasanya dapat menyejukan hati dan menumbuhkan kasih sayang seorang laki-laki. Kecantikan disini tentu saja tidak berdiri sendiri. Kecantikan harus diimbangi dengan ahlak yang baik.
Cantik itu relatif, artinya tergantung pada yang menilai. Menjadi cantik tidak harus merubah bentuk yang sudah ada. Merawat dan menjaga diri agar terlihat bersih dan menarik juga sudah bisa menunjukan kecantikan seseorang. Cantik dengan tuntunan syariat-syariat islam, karena kecantikan yang sesungguhnya itu terpancar dari ahlak yang baik.
Rasulullah Saw. bersabda:
"Ketika Allah menjatuhkan kedalam hati salah seorang kamu, dari (mencintai) wanita, maka hendaklah melihat wanita itu, karenya yang demikian itu lebih layak utuk membuat keserasian hidup diantara keduanya". (HR.Ibnu Majah).
4. Menjadi wanita yang ringan maharnya
Di dalam islam mahar bukanlah bentuk harga diri seorang wanita. Dan harga diri seorang wanita bukan dilihat dari besar kecilnya mahar yang harus diberikan oleh suami kepadanya. Akan tetapi mahar sebagai bentuk pembuktian kebenaran, kesungguhan, cinta dan kasih sayang laki-laki yang berhasrat kepadanya.
Rasulullah Saw. bersabda "Sebaik-baik wanita adalah yang paling ringan maharnya." (HR. AT-Thabrani).
Dengan menerima mahar yang ringan akan mendidik wanita untuk tidak matrelialistis. Sebab arti pernikahan itu tidak hanya untuk mengumpulkan harta, tetapi lebih dari itu yaitu untuk melaksanakan sunnah Rasulullah Saw., menjaga farji, memperbanyak umat yang shalih shalihah.
5. Menjadi Wanita yang Penyayang
Rasulullah Saw. bersabda:
"...kawinilah perempuan penyayang dan banyak anak.." (HR.Ahmad).
Rasulullah Saw. telah berpesan untuk mencari perempuan penyayang. Selain sifat penyayang bisa menyenangkan hati, wanita penyayang juga nantinya akan bisa menyayangi anak-anak. Kasih sayang dari seorang ibu sangatlah penting didapat oleh anak-anak guna perkembangan mental dan pendidikannya. Dan pendidikan terbaik adalah yang disertai kasih sayang sepenuh hati.
6. Menjadi Wanita yang Menjaga Keperawanannya
Keperawanan seorang gadis menunjukan bahwa ia mampu menjaga kesuciannya hingga gerbang perkawinannya.
Rasulullah Saw. bersabda:
"Nikahlah dengan gadis, karena mereka itu lebih manis bibirnya, lebih subur rahimnya, dan lebih ridha dengan yang sedikit". (HR. Ibnu Majah).
Seorang perawan dipandang masih bersih dan kesuciannya masih terjaga terutama farjinya atau rahimnya. Disamping itu seorang gadis akan mempermudah suaminya untuk membimbing dan mengaturnya dalam rumah tangga. Lebih mudah diajak kerjasama dan mendapat pengalaman bersama-sama dikarenakan masih minimnya pengetahuan mereka yang sama-sama baru membina rumah tangga.
Daftar bacaan:
Wanita halal wanita haram, Badruttamam Basya.
Jadikanlah dia jodohku ya Allah, Zainul Arifin El-Basyier.
Comments
Post a Comment