Skip to main content

Overweight dan Obesitas pada Anak

Obesitas adalah kondisi dimana terjadi penumpukan lemak yang berlebihan di bawah kulit atau jaringan lainnya di dalam tubuh akibat jumlah kalori yang dikeluarkan.

Anak yang berusia 2-19 tahun dikatakan menderita overweight dan obesitas jika:



Overweight jika Indeks Masa Tubuh (IMT) anak pada atau diatas presentil ke-85 dan dibawah presentil ke-95 pada grafik tumbuh kembang anak sesuai usia dan jenis kelaminnya.

Obesitas jika Indeks Masa Tubuh (IMT) anak pada atau di atas presentil ke -95 pada grafik tumbuh kembang anak sesuai usia dan jenis kelaminnya.

A. Penyebab Obesitas

Obesitas terjadi akibat jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih besar daripada jumlah kalori yanh dikeluarkan oleh tubuh. Penyebab obesitas pada anak antara lain:

  1. Anak tidak mendapatkan ASI yang cukup
  2. Konsumsi makanan cepat saji dan soft drink yang mengandun lemak dan gula yang tinggi
  3. Faktor keturunan, risiko anak menderita obesitas lebih tinggi jika memiliki orangtua obesitas
  4. Aktivitas fisik yang kurang atau prilaku sedentari, misalnya anak jarang bermain di luar rumah, hanya duduk-duduk main game saja.

B. Tanda dan Gejala Obesitas

Gejala obesitas pada anak:

  1. Perut gendut
  2. Muka tampak bulat
  3. Saat tidur biasa mendengkur
  4. Jari tangannya runcing
  5. Tetdapat lipatan-lipatan pada pundak
  6. Sekitar paha seringkali lecet akibat gesekan saat anak berjalan
  7. Pada anak laki-laki penis terbenam oleh lemak di sekitarnya

C. Penanganan Obesitas 

  1. Menerapkan pola makan sehat, membatasi makanan yang tinggi lemak dari gula serta menyediakan makanan keluarga yang sehat
  2. Meningkatkan aktivitas fisik
  3. Screening obesitas pada anak yang berusia diatas 6 tahun

D. Mencegah Obesitas

  1. Pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan dan melanjutkannya hingga anak berusia 2 tahun
  2. Menerapkan pola makan sehat, membatasi makanan yang tinggi lemak dan gula serta menyediakan makanan keluarga yang sehat
  3. Meningkatkan aktivitas fisik dengan cara membatasi aktivitas sedentary lifestyle, seperti menonton tv berjam-jam atau bermain vidio game
  4. Sebelum sekolah, biasakan anak sarapan di pagi hari
  5. Kurangi jajanan seperti makan fas food dan makanan berlemak
  6. Belajar mengenal rasa lapar dan kenyang. Anak harus belajar bagaimana merasakan antara rasa ingin makan saja dengan benar-benar lapar. Anak juga harus belajar rasa kenyang sehingga meskipun dia masih ingin makan, dia akan berhenti makan.
  7. Makan disaat waktunya makan. Kebiasaan makan sambil menonton tv atau melakukan hal lain yang menyenangkan tanpa sengaja akan menyebabkan anak melampiaskan emosinya dengan makan sehingga dapat meningkatkan resiko obesitas di kemudian hari

E. Dampak Obesitas pada Anak

Dampak obesitas pada anak antara lain:

  1. Memiliki perkembangan seks sekunder lebih cepat
  2. Penyakit jantung
  3. Diabetes melitus
  4. Gangguan pernafasan
  5. Lebih beresiko menderita GERD
  6. Meningkatkan resiko kanker
  7. Meningkatkan resiko stroke dan tekanan darah tiggi
  8. Menyebabkan gangguan perkembangan tulang kaki dan tangan
  9. Meningkatkan resiko terkena alergi
  10. Efek psikologis


Sumber bacaan :

"Deteksi Dan Cepat Obati 30+ Penyakit yang sering Menyerang Anak" dr.Rendi Aji Prihaningtyas

Comments

Popular posts from this blog

Instrumen Akreditasi Puskesmas BAB 7-8

B/S/K Elemen Penilaian   Dokumen Puskesmas 7.1.1 1. Tersedia brosur pendaftaran   SOP Pendaftaran 2. Tersedia bagan alur pendaftaran Bagan alur pendaftaran 3. Petugas mengetahui dan mengikuti prosedur tersebut   SOP pendaftaran 4. pelanggan mengetahui dan mengikuti   alur yang ditetapkan   − 5. terdapat cara mengetahui bahwa pelanggan puas terhadap   SOP untuk menilai kepuasan pelanggan, proses terhadap proses pendaptaran form survei pasien 6. terdapat tindak lanjut jika pasien tidak puas   hasil survei   tindak lanjut survei 7. keselamatan pelanggan terjamin ditempat pendaftaran SOP Identifikasi pasien 7.1.2 1. tersedia media informasi tentang pendaftaran di tempat   media informasi di tempat pendaftaran pendaftaran 2. semua pihak yang membutuhkan informasi pendaftaran   hasil evaluasi terhadap penyam

Abil Shidqi Arsalaan

Assalamualaikum wr wb. Nama aku Abil Shidqi Arsalaan. Aku lahir pada hari sabtu, 1 juni 2019, 27 Ramadhan 1440 H. Aku anak dari Ayah Tedi dan Mama Liha. Do'ain aku jadi anak yang soleh ya, aaminn. Baru Lahir Di RS Kulit abil lagi alergi jadi merah merah, hari 1  Abil anteng dan doyan mimi 😆 0 Bulan Hari pertama pulang ke rumah, ini hari lebaran loh Mau kontrol ke RS, alhamdulillah Abil sehat, BB 4,1 kg Masih betah d bedong 😆 Bedong ala Abil Udah mulai main Bobo Ayun Usiaku 20 hari Kata ayah mirip astronot 😀 Sama mamah Muka nyurengnya Abil Baaaa Ciaaaa Ooooo 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan Sama ayah  4 Bulan 5 Bulan Usia 5 bulan Abil udah bisa terngkurep, guling gulung, tertawa dan mengoceh BB 8,1 kg, PB 68cm Belajar pake sandal dan sepatu, stroller masih jadi kendaraan

Jenis-jenis Keguguran dan Penanganannya

Keguguran adalah momok yang paling menakutkan bagi wanita hamil. Setiap ibu hamil memiliki resiko untuk mengalami keguguran. Keguguran adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat-akibat tertentu, pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan. Keguguran dibedakan menjadi beberapa jenis, yang berbeda cirinya, gejalanya, dan penanganannya. Berikut sedikit penjelasannya mengenai keguguran atau abortus. 1. Abortus iminens (Ancaman keguguran) Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan pervaginam yang disertai rasa sakit yang ringan dibagian perut, jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam lahir. Abortus jenis ini terjadi karena pembuahan pada hasil konsepsi terlepas sebagian, dan mungkin terjadi beberapa kali dalam satu minggu Penanganannya: Istirahat baring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan karena cara ini akan mengurangi rangsangan mekanis dan menambah ali