Skip to main content

Diare Pada Anak

Diare adalah perubahan kebiasaan buang air besar yang ditunjukan dengan peningkatan frekuensi dan ditandai dengan perubahan tinja dari padat menjadi cair.

Bayi dikatakan terkena diare jika sudah lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan neonatus dikatakan diare jika sudah lebih dari 4 kali buang air besar.

Penyakit diare tidak bisa dianggap sepele, karena jika berlangsung terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan berbahaya bagi organ-organ tubuh, bahkan dapat menyebabkan kematian.

A. Penyebab Diare


  1. Infeksi oleh virus, bakteri atau parasit
  2. Alergi terhadap makanan atau obat tertentu
  3. Intoleransi laktosa, misalnya setelah mengkonsumsi susu
  4. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti campak, infeksi telinga, infeksi tenggorokan, malaria, dll.
  5. Makanan, seperti basi, beracun, dan pemanis buatan
  6. Psikologis, seperti rasa takut atau cemas

B. Tanda dan Gejala Diare

Gejala diare adalah tinja encer dengan frekuensi 4 kali atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai beberapa hal berikut:

  1. Muntah
  2. Badan lesu atau lemah
  3. Panas
  4. Tidak nafsu makan
  5. Darah dan lendir dalam kotoran
  6. Cengeng
  7. Gelisah
  8. Suhu meningkat
  9. Tinja cair, dan lendir terkadang bercampur darah. Lama kelamaan, tinja berwarna hijau dan asam
  10. Anus lecet
  11. Dehidrasi
  12. Berat badan menurun
  13. Mata dan ubun-ubun cekung
  14. Selaput lendir, serta mulut dan kulit menjadi kering

C. Pengobatan Diare

Adapun pengobatan untuk kasus diare pada neonatus dan bayi adalah sebagai berikut:

  1. Menggantikan  cairan dan elektrolit yang hilang. Jika bayi tampak sakit berat, cairan diberikan melalui infus. Jika penyakit ringan, diberikan oralit
  2. ASI tetap diberikan untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi dan mempertahankan pembentuka  ASI oleh ibu
  3. Jika bayi tidak disusui oleh ibunya, sebaiknya segera setelah dehidrasinya teratasi, diberikan susu formula yang tidak mengamdung laktosa. Susu formula yang biasa bisa diberikan secara bertahap beberapa hari kemudian
  4. Pemberian tablet zinc
  5. Pemberian antibiotik hanya jika diperlukan

D. Pencegahan Diare

Adapun langkah-langkah pencegahan diare yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

  1. Teruskan pemberian air susu ibu (ASI)
  2. Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang untuk pemberian makanan pendamping ASI setelah bayi berusia 6 bulan
  3. Karena penularan kontak langsung dari tinja melalui tangan/serangga, maka menjaga kebersihan dengan menjadikan kebiasaan mencuci tangan untuk seluruh anggota keluarga
  4. Selalu ingat untuk menjaga kebersihan dari makanan atau minuman yang kita makan. Juga, kebersihan perabotan makan ataupun alat bermain si kecil
E. Penatalaksanaan diare menurut MTBSM
  • Dehidrasi berat: letargis/tidak sadar, mata cekung, tidak bisa minum atau malas minum, cubitan perut kembalinya sangat lambat --> rujuk
  • Dehidrasi ringan/sedang : gelisah, mata cekung, haus, minum dengan lahap, cubitan perut kembalinya lambat    --> ke pengobatan diare
  • Tanpa dehidrasi: Zink, ASI cukup


Daftar Bacaan:

1. "Asuhan Neonatus Bayi dan Balita Untuk Keperawatan dan Kebidanan". Sitiatava Rizema Putra

2. "Deteksi Dan Cepat Obati 30+ Penyakit yang sering Menyerang Anak" dr.Rendi Aji Prihaningtyas

Comments

Popular posts from this blog

Instrumen Akreditasi Puskesmas BAB 7-8

B/S/K Elemen Penilaian   Dokumen Puskesmas 7.1.1 1. Tersedia brosur pendaftaran   SOP Pendaftaran 2. Tersedia bagan alur pendaftaran Bagan alur pendaftaran 3. Petugas mengetahui dan mengikuti prosedur tersebut   SOP pendaftaran 4. pelanggan mengetahui dan mengikuti   alur yang ditetapkan   − 5. terdapat cara mengetahui bahwa pelanggan puas terhadap   SOP untuk menilai kepuasan pelanggan, proses terhadap proses pendaptaran form survei pasien 6. terdapat tindak lanjut jika pasien tidak puas   hasil survei   tindak lanjut survei 7. keselamatan pelanggan terjamin ditempat pendaftaran SOP Identifikasi pasien 7.1.2 1. tersedia media informasi tentang pendaftaran di tempat   media informasi di tempat pendaftaran pendaftaran 2. semua pihak yang membutuhkan informasi pendaftaran   hasil evaluasi terhadap penyam

Abil Shidqi Arsalaan

Assalamualaikum wr wb. Nama aku Abil Shidqi Arsalaan. Aku lahir pada hari sabtu, 1 juni 2019, 27 Ramadhan 1440 H. Aku anak dari Ayah Tedi dan Mama Liha. Do'ain aku jadi anak yang soleh ya, aaminn. Baru Lahir Di RS Kulit abil lagi alergi jadi merah merah, hari 1  Abil anteng dan doyan mimi 😆 0 Bulan Hari pertama pulang ke rumah, ini hari lebaran loh Mau kontrol ke RS, alhamdulillah Abil sehat, BB 4,1 kg Masih betah d bedong 😆 Bedong ala Abil Udah mulai main Bobo Ayun Usiaku 20 hari Kata ayah mirip astronot 😀 Sama mamah Muka nyurengnya Abil Baaaa Ciaaaa Ooooo 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan Sama ayah  4 Bulan 5 Bulan Usia 5 bulan Abil udah bisa terngkurep, guling gulung, tertawa dan mengoceh BB 8,1 kg, PB 68cm Belajar pake sandal dan sepatu, stroller masih jadi kendaraan

Jenis-jenis Keguguran dan Penanganannya

Keguguran adalah momok yang paling menakutkan bagi wanita hamil. Setiap ibu hamil memiliki resiko untuk mengalami keguguran. Keguguran adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat-akibat tertentu, pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan. Keguguran dibedakan menjadi beberapa jenis, yang berbeda cirinya, gejalanya, dan penanganannya. Berikut sedikit penjelasannya mengenai keguguran atau abortus. 1. Abortus iminens (Ancaman keguguran) Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan pervaginam yang disertai rasa sakit yang ringan dibagian perut, jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam lahir. Abortus jenis ini terjadi karena pembuahan pada hasil konsepsi terlepas sebagian, dan mungkin terjadi beberapa kali dalam satu minggu Penanganannya: Istirahat baring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan karena cara ini akan mengurangi rangsangan mekanis dan menambah ali