Skip to main content

5 Tingkatan Manusia di dalam Shalat

Sedih adalah ketika kita tak merasakan lagi nikmat beribadah, sedih adalah ketika kita asal-asalan dalam melaksanakan shalat, sedih adalah ketika raga enggan terbangun di sepertiga malam-Nya. Entah karena diri ini terlalu banyak dosa atau karena terlalu banyak kesombongan di dalam hati.

Semoga Allah senantiasa meluruskan hatiku, mengetuk hatiku saat aku mulai lalai kepada-Nya. Karena sesungguhnya nikmat yang paling besar adalah nikmat iman kepada Allah SWT.

Catatan ini dibuat sebagai pengingatku, agar saat aku mulai jauh melangkah dalam kelalaian, aku segera teringat kembali akan rasa cinta kepada Allah SWT.

Dikutip dari buku "Kisah-kisah Cinta Kepada Allah" karya Syaikh Usamah Nu'aim Mustofa & Syaikh Najib Khalid Al-Amir.

Lima tingkatan manusia di dalam shalat.

  1. Tingkatan orang yang zhalim kepada dirinya dan teledor. Yaitu orang yang kurang sempurna dalam wudhunya, waktu shalatnya, batas-batasnya dan rukun-rukunnya.
  2. Orang yang bisa menjaga waktu-waktunya, batas-batasnya, rukun-rukunnya yang sifatnya lahiriah, dan juga wudhunya, tetapi tidak berupaya keras untuk menghilangkan bisikan jahat dari dalam dirinya. Maka diapun terbang bersama bisikan jahat dan fikirannya.
  3. Orang yang bisa menjaga batas-batasnya dan rukun-rukunnya. Ia berupaya keras untuk mengusir bisikan jahat dan pikiran dari dalam dirinya, sehingga dia terus menerus sibuk berjuang melawan musuhnya agar jangan sampai berhasil mencuri shalatnya. Dus, dia berada didalam shalat, sekaligus jihad.
  4. Orang yang melaksanakan shalat dengan menyempurnakan hak-haknya, rukun-rukunnya, dan batas-batasnya. Hatinya larut dalam upaya memelihara batas-batas dan hak-haknya, agar dia tidak menyia-nyiakan sedikitpun darinya. Bahkan seluruh perhatiannya tercurah untuk melaksanakannya sebagaimana mestinya, dengan cara yang sesempurna dan selengkap mungkin. Jadi, hatinya dirasuki oleh urusan shalat dan penyembahan kepada Rabb di dalamnya.
  5. Orang yang melaksanakan shalat dengan sempurna. Dia mengambil hatinya dan meletakannya dinhadapan Tuhan. Dia memandang dan memperhatikan-Nya dengan hatinya yang dipenuhi rasa cinta dan hormat kepada-Nya. Dia melihat-Nya dan menyaksikan-Nya secara langsung. Bisikan dan pikiran jahat tersebut telah melemah. Hijab antara dia dengan Tuhannya telah diangkat. Jarak antara shalat semacam ini dengan shalat yang lainnya lebih tinggi dan lebih besar daripada jarak antara langit dan bumi. Di dalam shalatnya dia sibuk dengan Tuhannya. Dia merasa tentram lewat shalat.
Kelompok pertama akan disiksa. Kelompok kedua akan diperhitungkan amalnya. Kelompok ketiga akan dihapus dosanya. Kelompok keempat akan diberi balasan pahala. Kelompok kelima akan memdapat tempat yang dekat dengan Tuhannya , karena di menjadi bagian dari orang-orang yang ketentraman hatinya ada di dalam shalat.

Barangsiapa yang tentram hatinya dengan shalat di dunia, maka hatinya akan tentram dengan kedekatannya kepada Rabb di akhirat dan akan tentram pula hatinya di dunia. Barangsiapa yang hatinya merasa tentram dengan Allah, maka semua orang akan merasa tentram dengannya. Barangsiapa yang hatinya tidak bisa merasa tentram dengan Allah, maka jiwanya akan terpotong-potong karena penyesalan terhada dunia.

ya Allah semoga kita termasuk golongan yang mendapatkan ampunan dan pahala dalam shalat kita, dan bukan termasuk orang yang lalai. Aamiin.


Comments

Popular posts from this blog

Instrumen Akreditasi Puskesmas BAB 7-8

B/S/K Elemen Penilaian   Dokumen Puskesmas 7.1.1 1. Tersedia brosur pendaftaran   SOP Pendaftaran 2. Tersedia bagan alur pendaftaran Bagan alur pendaftaran 3. Petugas mengetahui dan mengikuti prosedur tersebut   SOP pendaftaran 4. pelanggan mengetahui dan mengikuti   alur yang ditetapkan   − 5. terdapat cara mengetahui bahwa pelanggan puas terhadap   SOP untuk menilai kepuasan pelanggan, proses terhadap proses pendaptaran form survei pasien 6. terdapat tindak lanjut jika pasien tidak puas   hasil survei   tindak lanjut survei 7. keselamatan pelanggan terjamin ditempat pendaftaran SOP Identifikasi pasien 7.1.2 1. tersedia media informasi tentang pendaftaran di tempat   media informasi di tempat pendaftaran pendaftaran 2. semua pihak yang membutuhkan informasi pendaftaran   hasil evaluasi terhadap penyam

Abil Shidqi Arsalaan

Assalamualaikum wr wb. Nama aku Abil Shidqi Arsalaan. Aku lahir pada hari sabtu, 1 juni 2019, 27 Ramadhan 1440 H. Aku anak dari Ayah Tedi dan Mama Liha. Do'ain aku jadi anak yang soleh ya, aaminn. Baru Lahir Di RS Kulit abil lagi alergi jadi merah merah, hari 1  Abil anteng dan doyan mimi 😆 0 Bulan Hari pertama pulang ke rumah, ini hari lebaran loh Mau kontrol ke RS, alhamdulillah Abil sehat, BB 4,1 kg Masih betah d bedong 😆 Bedong ala Abil Udah mulai main Bobo Ayun Usiaku 20 hari Kata ayah mirip astronot 😀 Sama mamah Muka nyurengnya Abil Baaaa Ciaaaa Ooooo 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan Sama ayah  4 Bulan 5 Bulan Usia 5 bulan Abil udah bisa terngkurep, guling gulung, tertawa dan mengoceh BB 8,1 kg, PB 68cm Belajar pake sandal dan sepatu, stroller masih jadi kendaraan

Jenis-jenis Keguguran dan Penanganannya

Keguguran adalah momok yang paling menakutkan bagi wanita hamil. Setiap ibu hamil memiliki resiko untuk mengalami keguguran. Keguguran adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat-akibat tertentu, pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan. Keguguran dibedakan menjadi beberapa jenis, yang berbeda cirinya, gejalanya, dan penanganannya. Berikut sedikit penjelasannya mengenai keguguran atau abortus. 1. Abortus iminens (Ancaman keguguran) Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan pervaginam yang disertai rasa sakit yang ringan dibagian perut, jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam lahir. Abortus jenis ini terjadi karena pembuahan pada hasil konsepsi terlepas sebagian, dan mungkin terjadi beberapa kali dalam satu minggu Penanganannya: Istirahat baring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan karena cara ini akan mengurangi rangsangan mekanis dan menambah ali