Setiap wanita hamil memiliki kebutuhan yang unik. Ini adalah
waktu terjadinya banyak perubahan dan penyesuaian sifat, fisik, psikologis dan
sosial. Lalu bagaiman kita harus menyikapi perubahan-perubahan yang
terjadi?.
Berikut ini adalah sedikit penjelasan tentang
keluhan-keluhan yang sering dialami oleh wanita hamil beserta cara
mengatasinya.
1. Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati terjadi karena pengaruh pelunakan dari
hormone kehamilan. Ketika usia kehamilan bertambah, tekanan mekanis sederhana
juga menyebabkan nyeri ulu hati.
Cara mengatasinya :
- Makan dengan porsi kecil dan sering
- Pertahankan postur yang baik
- Kurangi asupan makanan berlemak atau pedas
- Ambil makanan dan minuman secara terpisah
- Tinggikan kepala tempat tidur 10-30 derajat
2. Rasa mual dan muntah
Mual dan muntah dalam kehamilan adalah kejadian yang sembuh
sendiri yang dialami oleh 55-88% ibu hamil. Mual dan muntah biasanya terjadi
pada usia kehamilan 5 minggu dan akan hilang memasuki usia kehamilan 14 minggu
sampai 20 minggu.
Cara mengatasinya :
- Hindari perut kosong atau perut dalam keadaan kenyang
- Hentikan rangsangan berupa bau-bauan
- Memakan makanan lunak dalam porsi kecil, terutama karbohidrat
- Cukupi kebutuhan cairan
- Membatasi makanan yang mengandung lemak, dan perbanyak makanan yang mengandung protein
3. Sering buang air kecil
Keadaan perut yang semakin membesar membuat kandung kencing
tertekan oleh rahim yang semakin membesar, hal ini terjadi karena letak kandung
kencing berdekatan dengan letak rahim. Gangguan ini biasanya muncul pada awal
kehamilan hinggat trimester pertama, dan akan membaik pada kehamilan trimester
kedua, kemudian akan muncul kembali pada akhir kehamilan (7-9 bulan)
Cara mengatasinya :
- Kurangi minum waktu akan tidur agar istirahat tidak terganggu
- Senam kegel otot pubis
- Hindari menahan rasa ingin buang air kecil
- Yakini bahwa gangguan ini adalah hal yang normal terjadi pada ibu hamil
4. Konstipasi (susah buang air besar)
Konstipasi pada kehamilan terjadi karena penurunan motilitas
dan peningkatan reabsorpsi air dalam usus serta tekanan akibat pembesaran
rahim. Pemberian tablet zat besi pada kehamilan juga memiliki efek samping
konstipasi.
Cara mengatasinya :
- Konsumsi makanan yang mengandung tinggi serat
- Tingkatkan asupan cairan (8 gelas per hari)
- Meminum air hangat di pagi hari
- Tingkatkan aktivitas fisik (jalan cepat setelah minum air hangat)
- Ikuti dorongan alami untuk buang air besar
5. Varises
Varises terjadi pada sekitar 40% ibu hamil. Gatal, pembengkakan,
atau nyeri dapat menyertai varises dan biasanya memburuk ketika usiakehamilan
bertambah dan pada setiap kehamilan selanjutnya.
Cara mengatasinya :
- Hindari bekerja sambil berdiri terlalu lama
- Hindari pakaian yang terlalu ketat
- Waktu istirahat hendaknya kaki ditinggikan, dan tungkai dan jangan digantung
- Menggunakan kaus kaki
6.Hemoroid
Hemoroid dianggap sering terjadi pada kehamilan, namum
penyebabnya belum diketahui. Satu penelitian menemukan 85% wanita pada akhir
kehamilan kedua dan ketiga mengalami hemoroid (Gojnic et al,. 2005). Gejalanya
gatal, nyeri dan perdarahan.
Cara mengatasinya :
- Hindari mengejan saat buang air besar
- Hindari duduk lama di toilet
- Hindari konstipasi
- Cukupi kebutuhan serat
- Beri rendam duduk hangat/dingin
- Bersihkan anus dengan hati-hati setelah buang air besar
- Olesi jeli kedalam anus setelah buang air besar
7. Gangguan pernafasan (dispnea)
Dispnea adalah rasa tidak menyenangkan berupa kesulitan
bernapas, ketidaknyamanan bernapas, atau sesak napas. Dispnea memperngarungi 60-70% wanita selama kehamilan,
terutama pada trimester pertama atau kedua. Dispnea normal terjadi pada awal
kehamilan karena tubuh menyesuaikan diri dengan perubahan karbon dioksida dalam
darah dan hiperventilasi yang terjadi bersamaan. Dispnea bisa terjadi lagi pada
akhir kehamilan karena uterus mendorong diafragma sehingga mengurangi volume
rtesidu fungsional paru (Varney et al,. 2004)
Cara mengatasinya :
- Latihan pernafasan melalui senam hamil
- Tidur dengan bantal yang tinggi
- Hindari posisi tidur terlentang
- Makan tidak terlalu banyak
- Hindari asap rokok
- Memakai pakaian yang longgar
- Konsultasi ke dokter/bidan bila ada kelainan asma
8. Oedem
Oedem normal terjadi pada kehamilan akibat retensi cairan
karena tubuh bekerja untuk meningkatkan dan mempertahankan volume cairan
sirkulasi yang adekuat. Oedem terjadi pada 35-80% ibu hamil dan lebih sering
terjadi ketika usia kehamilan bertambah.
Cara mengatasinya :
- Tingkatkan periode istirahat
- Berbaring pada posisi miring kiri
- Tingkatkan kaki bila duduk, memakai stoking/kaus kaki
- Tingkatkan cairan
- Tambahkan garam pada makanan untuk menambah rasa jika asupan garam rendah
- Kurangi garam dalam makanan jika asupan diet tinggi garam
- Hindari pakaian yang ketat
- Waspada bila oedema disertai dengan tekanan darah tinggi
9. Sakit pinggang
Sakit pinggang/nyeri punggung adalah nyeri di punggung
bagian atas atau bawah. Nyeri punggung mempengaruhi sebagian besar ibu hamil.
Hal ini terjadi karena ketika usia kehamilan bertambah maka pusat gravitasi ibu
bergeser dan pengaruh hormonal yang mengendurkan ligamen dan sendi perut yang
semakin membesar,
Cara mengatasinya :
- Tidur dengan posisi miring
- Anjurkan untuk nafas dalam
- Jangan memakai sandal atau sepatu bertumit tinggi
- Kompres hangat
- Tingkatkan asupan kalsium dan magnesium (kedelai, tahu, ikan, bayam, kacang tanah dll)
10. Insomnia
Sebagian besar wanita mengaku mengalami perubahan pola tidur
selama kehamilan (66-94%). Perunahan mood menjadi penyebab utama gangguan tidur
pada wanita hamil.
Cara mengatasinya :
- Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman
- Tingkatkan asupan vitamin B
- Tidur siang untuk mempertahankan istirahat
- Tambahkan minyak esensial pada air mandi yang hangat atau sebarkan dalam udara ruangan
- Minum susu hangat atau makanan yang member rasa nyaman
- Pijat/masase punggung, bahu dan kaki
- Bantal tambahan untuk penyangga
- Aktivitas fisik sehari-hari secara teratur
- Batasi cairan 2 jam sebelum tidur
- Hindari atau minimalkan kafein
Refrensi :
Kapita Selekta Praktik Klinik Kebidanan, Nell L Thrape.
Chindy L. Farley
Asuhan Kebidanan Komperhesif
Comments
Post a Comment