Segala
puji bagi Allah yang telah memperjalankan kami menuju kota Mekkah dan Madinah.
Muslim yang baik adalah muslim yang bisa mengambil pelajaran dari
setiap peristiwa yang terjadi.
Berikut kami akan berbagi pengalaman perjalanan kami di kota Madinah dan Mekkah, serta pelajaran yang bisa kita ambil dari
tempat-tempat yang kita kunjungi. Baca juga Perjalanan di kota mekkah
Kota Madinah
1. Masjid
Nabawi
Awal bangunan ini berukuran panjang 35m dan lebar 30m, pondasinya batu, tiangnya batang kurma, dan berdinding bata. Sedangkan kiblatnya mengarah ke Baitul Maqdis. Pintunya ketika itu ada tiga. Pintu sebelah selatan, pintu sebelah timur dan pintu sebelah barat.
2. Raudhah
Pelajaran:
Para sahabat menuntut ilmu di madrasah ini. Ketaatan yang dilakukan di tempat ini pula yang akan mengantarkan pelakunya ke surga. Raudhah ini natinya akan diangkat oleh Allah ke surga.
Keberadaan di Raudhah mengingatkan kita proses belajar mengajar bersama sang guru Rasulullah saw. yang telaten membacakan ayat, mensucikan jiwa, dan menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada para sahabatnya.
3. Makam
Rasulullah dan dua sahabatnya yang mulia
Makam mulia ini dulunya adalah rumah Aisyah ra. pada bulan Rabiul Awal tahun 11 H, rasulullah saw. wafat dan dimakamkan di rumah ini. Saat itu rumah tersebut masih terpisah dari masjid di sebelah timur.
Ketika Abu Bakar ra. wafat, beliau dikuburkan disamping Nabi dengan posisi kepala sejajar dengan pundak Nabi. Umar bin Khattab ra. wafat dan dikuburkan disamping Abu Bakar sejajar dengan Kaki Nabi, Pada tahun 69 H dilakukan perluasan masjid dan mengharuskan rumah Aisyah masuk dalam bangunan masjid, tetapi diberi batas tembok segitiga agar tidak persis menghadap kuburan ketika shalat.
Sekarang kamar Nabawi ini dibuatkan dinding khusus diatasnya ada kubah berwarna hijau.
Pelajaran:
Bagi pengunjung masjid Nabawi disunnahkan untuk memberi salam kepada Rasulullah Saw. langsung dengan lafal “Assalamualaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuh”, juga salam kepada Abu Bakar dan Umar ra. Generasi awal ini tidak pernah merintih dikuburan Nabi, tidak pula meminta sesuatu kepdanya.
Makam orang-orang tercinta ini sudah seharusnya memotivasi kita untuk mengkaji sirah/perjalanan hidup mereka dan meneladaninya.
4. Baqi
Baqi
adalah nama salah satu kompleks pekuburan islam di kota Madinah sejak zaman
Rasulullah Saw. hingga sekarang.
Baqi terletak sekitar 30m disebelah timur masjid Nabawi dan bersambung dengan halamannya. Memiliki luas sekitar 174.962m² dan dikelilingi dinding setinggi 4m.
Baqi terletak sekitar 30m disebelah timur masjid Nabawi dan bersambung dengan halamannya. Memiliki luas sekitar 174.962m² dan dikelilingi dinding setinggi 4m.
Pelajaran:
Selain mengingatkan kita akan kematian, pemakaman baqi juga mengingatkan kita akan perjuangan gigih para sahabat untuk kita teladani. Sebagaimana pekuburan yang lain, pemakaman Baqi bukan tempat bertawasul atau meminta sesuatu, namun untuk mendo’akan ahli kubur didalamnya.
5. Masjid Quba
Masjid ini di bangun oleh Rasulullah Saw. dan para sahabat pada saat kedatangan beliau ke Madinah tahun 1 H.
Terletak di perkampungan Quba sekitar 4 km dari arah tenggara kota Madinah. Quba di ambil dari sebuah nama sumur.
Memiliki luas 5.035 m², berbentuk persegi empat dan telah mengalami renovasi beberapa kali. Terakhir renovasi dilakukan pada tahun 1405 H/1986 M.
Pelajaran:
Allah menyatakan bahwa masjid quba dibangun atas dasar takwa dalam firmanNya QS.At-Taubat ayat 108.
Berkunjung ke masjid ini akan mengingatkan kita tentang peristiwa bersejarah hijrahnya Rasulullah Saw. dan pentingnya peranan masjid dalam mewujudkan kejayaan islam. Sebagaimana masjid ini juga mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga keikhlasan dalam memakmurkan masjid, baik dalam memakmurkan fisik masjid maupun ibadah yang ditunaikan didalamnya.
6. Masjid
Qiblatain
Terletak kurang lebih 5 km sebelah barat dari masjid Nabawi, memiliki luas 3.920 m². Qiblatain artinya dua kiblat, dinamakan masjid ini karena di masjid tersebut para sahabat melakukan shalat fardhu dengan menghadap dua kiblat yang berbeda, sebagian rakaat menghadap ke Baitul Maqdis di Palestina, dan pada rakaat yang lain menghadap ke Ka’bah karena kabar perubahan kiblat yang mereka terima. Perubahan Kiblat ini Allah wahyukan dalam surat al-Baqarah ayat 143-150.
Pelajaran:
Ketika kiblat shalat menghadap Baitul Maqdis, Rasulullah Saw. berharap agar kiblat tersebut diarahkan menghadap Ka’bah, kiblat Ibrahim. Bukan berarti Beliau tidak menyukai Baitul Maqdis, namun kaum Yahudi selalu menjadikan hal ini sebgai alasan untuk meremehkan beliau. Kaum musyrik Mekah pun selalu mengatakan “mengapa Muhammad menghadap baitul Maqdis, semetara ia mengaku mengikuti Ibrahim?”
Keimanan mengharuskan kita menyelisihi kaum kafir Yahudi, Nasrani, dan Musyrikin, dalam akidah dan ibadah serta tidak mengikuti segala cara, tingkah laku dan gaya hidup mereka.
7. Gunung
Uhud
Gunung Uhud adalah sebuah gunung dengan ketinggian 1.007 m dan berjarak sekitar 5 km di sebelah utara kota Madinah. Gunung ini adlah lokasi tempat pertemuan kedua antara kaum muslimin dan kaum Quraisy pada tahun 3 H.
Penamaan Uhud yang berarti “satu” dikarenakan gunung dengan panjang 6 km ini menyatukan gunung-gunung kecil yang ada di sekelilingnya, sehingga terlihat gunung itu seperti kesatuan (uhud) dari beberapa gunung.
Pelajaran:
Rasulullah Saw. bersabda “sesungguhnya Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kami pun mencintainya.” (HR.Bukhari Muslim)
Pelajaran penting bagi para sahabat dan bagi kaum muslimin bahwa kewajiban mentaati Rasulullah Saw. adalah mutlak dan menyelisihi sunnahnya adalah sumber malapetaka. Selanjutnya ketaatan pada pemimpin selama tidak dalam kemaksiatan adalah kunci persatuan dan kekuatan umat.
8. Makam
Syuhada Uhud
Makam syuhada Uhud terletak 5 km sebelah utara masjid Nabawi, diantara gunung Uhud dan Jabal Rumat. Merupakan tempat pemakaman 70 sahabat Nabi yang gugur pada peperangan Uhud pada bulan syawal 3 H.
pelajaran:
Makam ini mengingatkan kita tentang prinsip ketaatan kepada Rasulullah Saw. Allah berfirman yang artinya “apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah.” (QS.Al-Hasyr:7) Selain itu karakter kepahlawanan para sahabat dan jiwa pengorbanan mereka harus kita sematkan dalam diri kita, jika kita ingin mendapatkan kemuliaan seperti mereka.
Refrensi:
Indonesia Comunity care Center "Ketika Tanah Suci Berbicara"
Dar Al Tarafen "Zam-Zam Tanda Cinta Kami"
Comments
Post a Comment