Baca sebelumnya Perjalanan di kota Madinah
Kota Mekkah
- Masjidil Haram
Terletak
di pusat kota Mekkah. Dibangun oleh Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail as.,
di dalamnya terdapat Ka’bah yang menjadi kiblat umat islam.
Pada saat ini dilakukan
perluasan masjid yang luasnya akan mencapai ± 750.000 m² dengan daya tampung
lebih dari 2 juta jamaah.
pelajaran:
Ka’bah merupakan kiblat umat islam dalam menjalankan ibadah shalat, dimanapun
umat islam berada maka ia menghadapkan wajahnya ke arah Ka’bah. Ini adalah
symbol persatuan umat islam, seyogyanya hati mereka senantiasa bersatu, tidak
bercerai berai sebagaimana arah shalat mereka juga satu.
2. Ka'bah
Ka’bah merupakan bangunan berbentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram. Dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail as. Ka’bah memiliki empat rukun (sudut):rukun hajar aswad, Yamani, Syam, dan Iraq. Disebelah timurnya terdapat maqam Ibrahim. Tinggi Ka’bah sekitar 15 m, dengan panjang 12 m dan lebar 10 m. pintunya satu di dekat Hajar Aswad, dibuka tiga kali setahun untuk dibersihkan dengan air zam-zam. Di dinding atas sebelah utara terdapat pipa/talang berlapis emas yang berfungsi untuk mengalirkan air di atapnya, disebut Mizab. Isi Ka’bah adalah ruangan kosong atapnya disangga dengan tiga tiang kayu yang dilapisi emas.
Pelajaran:
Ka’bah merupakan kiblat seluruh umat islam. Symbol tauhid dan persatuan umat. Di antara ibadah terkait rumah suci ini adalah shalat di dalamnya dan thawaf di sekelilingnya. Tawaf merupakan amalan yang paling utama dan salah satu rukun dalam ibadah haji dan umrah. Tidak dianjurkan mengusap-ngusap dinding Ka’bah dengan tujuan tabarruk (mengambil berkah) karena tidak pernah dianjurkan dan juga tidak dilakukkan oleh Rasulullah Saw.
3. Hajar Aswad
4. Rukun Yamani
Pelajaran:
5. Al-Hijr
Pelajaran:
Para ahli sejarah menyebutkan bahwa Allah Ta’ala telah menjaga maqam Ibrahim dari kesyirikan kaum jahiliyah sebelum Islam, padahal mereka adalah kaum yang sangat mengagungkan penyembahan berhala dari batu.
Batu ini seakan mengajari kita bahwa lantaran ketulusan dalam beramal baik, Allah akan menampakan bekasnya dan akan selalu menjadi pelajaran berharga bagi orang sesudahnya.
7. Zam-zam
Sumur Zam-zam terletak 20 m
dari Ka’bah , kedalamannya mencapai 30m. sejarah awalnya, ketika Hajar sa’i
ketujuh kalinya ia mendengar suara dari arah anaknya Ismail. Ternyata Jibril
as. telah menghentakkan kakinya pada tempat keluarnya air Zam-zam itu dan
terpancar seketika dari bawah kedua kaki Ismail. Melihat itu Hajar segera
menampung air itu dengan pasir agar tidak merembes ke segala arah, kemudian ia
mengambilnya dengan kedua tangan. Rasulullah saw. bersabda “Semoga Allah
merahmati Ummu Ismail (Hajar), seandainya ia membiarkan Zam-zam mengalir, maka
ia akan menjadi air yang mengalir (seperti sungai dan tidak menjadi sumur).”
(HR.Bukhari)
10. Jabal Rahmah
Jabal Rahmah adalah gunung kecil yang strukturnya terdiri dari batu-batu besar dan saling bertumpukan, gunung kecil ini terletak ditengah padang Arafah.
Terletak disebelah timur kota Mekkah, dan berada diluar batas tanah haram. Ketinggiannya mencapai 60 m.
pelajaran:
Tidak ada keutamaan tertentu untuk jabal Rahmah terkait hubungannya dengan manasik haji dan isu-isu perjodohan dengan menuliskan nama wanita/pria yang dicintai.
Rasulullah Saw. bersabda: “Aku menyembelih disini dan mina seluruhnya tempat penyembelihan, aku wukuf disini dan Arafah seluruhnya tempat wukuf,aku wukuf (mabit) disini dan Musdalifah seluruhnya tempat wukuf (mabit) HR.Muslim.
11. Gua Tsaur
Terletak di jabal Tsaur yang tingginya ± 730 m, tepatnya 4 km di sebelah selatan masjidil haram.
Sejarah hijrah Rasulullah Saw.
terkait erat dengan gua ini. Beliau dan sahabat yang mulia Abu bakar ra.
bersembunyi di dalam gua ini selama 3 malam untuk menghindari pengejaran kaum
Quraisy, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan hijrah ke kota madinah.
Pelajaran:
Gua ini mengingatkan kita pada perjuangan dan pengorbanan Rasulullah Saw. dan keluarga Abu bakar. Meskipun Allah telah menjanjikan pertolongan, namun kita tetap berkewajiban untuk menyusun strategi dalam menempuh sebab kedatangannya.
12. Masjid Namirah
Masjid Namirah hanya dipakai pada hari ke 9 Dzulhijah saja,
tepatnya pada saat pelaksanaan wukuf.
2. Ka'bah
Ka’bah merupakan bangunan berbentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram. Dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail as. Ka’bah memiliki empat rukun (sudut):rukun hajar aswad, Yamani, Syam, dan Iraq. Disebelah timurnya terdapat maqam Ibrahim. Tinggi Ka’bah sekitar 15 m, dengan panjang 12 m dan lebar 10 m. pintunya satu di dekat Hajar Aswad, dibuka tiga kali setahun untuk dibersihkan dengan air zam-zam. Di dinding atas sebelah utara terdapat pipa/talang berlapis emas yang berfungsi untuk mengalirkan air di atapnya, disebut Mizab. Isi Ka’bah adalah ruangan kosong atapnya disangga dengan tiga tiang kayu yang dilapisi emas.
Pelajaran:
Ka’bah merupakan kiblat seluruh umat islam. Symbol tauhid dan persatuan umat. Di antara ibadah terkait rumah suci ini adalah shalat di dalamnya dan thawaf di sekelilingnya. Tawaf merupakan amalan yang paling utama dan salah satu rukun dalam ibadah haji dan umrah. Tidak dianjurkan mengusap-ngusap dinding Ka’bah dengan tujuan tabarruk (mengambil berkah) karena tidak pernah dianjurkan dan juga tidak dilakukkan oleh Rasulullah Saw.
3. Hajar Aswad
Hajar
Aswad dalam bahasa arab berarti batu hitam, yaitu sebuah batu berukuran 1 hasta
yang diletakan oleh Nabi Ibrahim di Ka’bah. Batu ini dibawa oleh malaikat
Jibril dari langit. Saat ini Hajar Aswad diikat dengan lempengan perak agar
tidak retak, dan diletakan di dinding luar sebelah tenggara Ka’bah dengan ketinggian
1,5 m dari lantai sehingga mudah dicium.
Pelajaran;
Dosa
memang seperti noda hitam yang mengotori hati, Rasulallah Saw. bersabda: “jika
seorang hamba berbuat dosa maka tertitik dihatinya satu noktah hitam, jika ia
menyudahinya lalu beristigfar dan bertaubat maka diseka kembali hatinya, namun
jika ia menyudahinya lalu beristigfar dan baertaubat, maka diseka kembalinya
hatinya, namun jika ia kembali melakukannya maka akan ditambah lagi noktahnya
sampai menutupi hatinya. Itulah ‘Ran/tutup yang disebut oleh Allah “tidak!
Telah menutupi hati mereka (orang kafir) apa yang mereka perbuat” (al
Mutaffifin:14) HR.Tirmizi, Hasan
Rukun
Yamani adalah sudut Ka’bah bagian barat daya yang tempatnya sebelum Hajar Aswad
dari arah thawaf. Dianamkan Rukun Yamani karena posisinya berada di arah negara
Yaman (wilayah selatan Mekkah). Sudut ini merupakan sudut yang tersisa dari
sudut-sudut Ka’bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim as. Berbeda dengan dua sudut
lainnya, yaitu sudut disebelah utara keduanya dirobohkan oleh Quraisy saat
pemugaran Ka’bah karena kekurangan biaya halal dalam pembangunannya.
Pelajaran:
Memakai
nama Negara tetangga untuk tempat-tempat suci memberi kesan tersendiri bagi
penduduknya. Hal ini mengingatkan kita tentang ajaran Islam dalam bertetangga,
ternyata tidak hanya dalam ranah pribadi, namun meluas hingga ranah kehidupan
bernegara.
5. Al-Hijr
Al-Hijr
berarti bagian berbatu, yaitu sebuah bangunan terbuka yang berbentuk setengah
lingkaran, terletak antara dinding Ka’bah bagian utara dan tembok rendah yang
ada dihadapannya.
Panjang
bangunan Al-Hijr saat ini sekitar 8,4m, 6 s/d 7 hasta darinya merupakan bagian
dari Ka’bah. Hal ini dikarenakan kaum Quraisy kekurangan biaya halal yang
mereka sediakan untuk pemugaran bangunan Ka’bah yang saat itu rusak terkena
banjir 5 tahun sebelum masa kenabian. Akhirnya sebagian dari Ka’bah ini tidak
dibangun dan mereka hanya menandainya dengan beberapa batu agar orang-orang
mengetahui bahwa itu bagian dari Ka’bah.
Pelajaran:
Al-Hijr
seakan memberitahu kita bahwa harta halal adalah perkara penting dalam
kehidupan seorang muslim. Selain membawa keberkahan dan ketenangan hati, harta
halal akan menjadi sebab terkabulnya do’a. patut kita renungkan sabda
Rasulullah Saw. “Wahai Ka’ab bin Ujrah,
tidak ada daging yang tumbuh dari barang haram kecuali neraka yang paling
pantas untuknya.” (HR.Tirmizi).
6. Maqam Ibrahim
Maqam Ibrahim adalah bongkahan
batu yang digunakan oleh Nabi Ibrahim AS. untuk pijakan ketika beliau
meninggikan bangunan Ka’bah bersama putranya Ismail as. maqam Ibrahim terletak
dibagian timur dari Ka’bah. Pada awalnya maqam Ibrahim menempel di dinding
Ka’bah hingga pada masa Umar ra. beliau meletakannya pada tempat yang sekarang,
dengan tujuan memperluas area tawaf. Saat ini batu berukuran ±50 cm x 50 cm itu
telah dilapisi perak dan ditutup dengan kurungan kaca dan besi berlapiskan
emas.
Pelajaran:
Para ahli sejarah menyebutkan bahwa Allah Ta’ala telah menjaga maqam Ibrahim dari kesyirikan kaum jahiliyah sebelum Islam, padahal mereka adalah kaum yang sangat mengagungkan penyembahan berhala dari batu.
Batu ini seakan mengajari kita bahwa lantaran ketulusan dalam beramal baik, Allah akan menampakan bekasnya dan akan selalu menjadi pelajaran berharga bagi orang sesudahnya.
7. Zam-zam
Pada masa jahiliyah sumur
Zam-zam sempat menghilang jejaknya dan ditemukan kembali oleh Abdul Muthalib,
kakek Rasulullah Saw.
Pelajaran:
Zam-zam
ini seakan mengajari kita rizki dari Allah tidak selamanya datang melalui jalur
usaha dan kerja kita. Allah tidak memancarkan mata air ini di tempat Hajar
bolak-balik antara Shafa dan Marwah, tetapi didekat posisi Ka’bah. Kewajiban
kita bekerja dan beusaha, adapun rizki Allah telah menjaminnya.
8. Shafa dan Marwah
Shafa berarti bebatuan licin,
yaitu sebuah bukit kecil di sebelah tenggara Ka’bah dengan jarak 130 m. marwah
berarti bebatuan putih, yaitu bukit kecil di sebelah timur laut Ka’bah dengan
jarak sekitar 300 m. kini Shafa dan Marwah masuk area Masjidil Haram.
Sejarahnya Nabi Ibrahim
meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat ini. Ketika perbekalan telah habis,
maka Hajar pun mencari air. Ia naik ke bukit Shafa dan memandang ke
sekelilingnya dengan harapan ada sumber air disekitar itu. Karena tidak
mendapatkannya, ia turun berjalan ke bukit Marwah. Hingga ketujuh kalinya, ia
mendengar suara dari arah anaknya, Ismail. Ternyata Jibrl as. telah
menghentakkan kakinya pada tempat keluarnya air Zam-zam dan terpancar seketika
dari bawah kedua kaki Ismail.
Pelajaran:
Sa’i
mengajarkan prinsip kerja keras untuk menggapai sesuatu yang kita inginkan,
terlebih dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala. Allah tidak menilai kita dari sisi
hasil karena itu hak Allah, namun Allah akan melihat seberapa besar proses yang
kitalakukan.
9. Gua Hira
Gua hira berada di gunung yang
dikenal dengan sebutan Jabal Nur, yang berada di utara kota Mekkah. Dengan
ketinggian ±600 m, maka pendakian jabal Nur membutuhkan waktu ± 2 jam. Gua Hira
ini berada pada ketinggian 50 m dari puncaknya. Gua Hira adalah sebuah lubang
di lereng bukit.
Sebelum di utus sebagai nabi,
Rasulullah saw. banyak menghabiskan malam-malam beliau di gua ini untuk
menyendiri dalam beribadah. Hingga kemudian Allah mengutus Jibril As. dengan
wahyu pertama.
Pelajaran:
Gua ini mengingatkan betapa
pentingnya tafakkur alam semesta bagi seorang hamba guna membangun hubungan
erat dengan Rabb Penciptanya. Selain itu ada pesan penting d gua ini yang
menjadi titik tolak kejayaan umat, MEMBACA! (QS.Al-Alaq:1-5)
10. Jabal Rahmah
Jabal Rahmah adalah gunung kecil yang strukturnya terdiri dari batu-batu besar dan saling bertumpukan, gunung kecil ini terletak ditengah padang Arafah.
Terletak disebelah timur kota Mekkah, dan berada diluar batas tanah haram. Ketinggiannya mencapai 60 m.
pelajaran:
Tidak ada keutamaan tertentu untuk jabal Rahmah terkait hubungannya dengan manasik haji dan isu-isu perjodohan dengan menuliskan nama wanita/pria yang dicintai.
Rasulullah Saw. bersabda: “Aku menyembelih disini dan mina seluruhnya tempat penyembelihan, aku wukuf disini dan Arafah seluruhnya tempat wukuf,aku wukuf (mabit) disini dan Musdalifah seluruhnya tempat wukuf (mabit) HR.Muslim.
11. Gua Tsaur
Terletak di jabal Tsaur yang tingginya ± 730 m, tepatnya 4 km di sebelah selatan masjidil haram.
Pelajaran:
Gua ini mengingatkan kita pada perjuangan dan pengorbanan Rasulullah Saw. dan keluarga Abu bakar. Meskipun Allah telah menjanjikan pertolongan, namun kita tetap berkewajiban untuk menyusun strategi dalam menempuh sebab kedatangannya.
12. Masjid Namirah
Dahulu sebelum memasuki Arafah, Nabi Saw. singgah terlebih
dahulu di Namirah, kala itu Namirah adalah pemukiman yang letaknya diluar
batasan Arafah. Ditempat itu beliau berkutbah kemuadian shalat Zuhur dan Ashar
dengan jamak qasar, setelah itu beliau menuju tempat wukuf.
Pelajaran:
Masjid ini mengingkat kita akan khutbah terakhir
Rasulullah Saw. di haji wada’. Khutbah yang menerangkan prinsip-prinsip islam
dalam kehidupan pribadi dan masyarakat, haramnya darah, harta dan kehormatan
seorang muslim, haramnya riba, prinsip dalam berumah tangga, ukhuwah dan
ketakwaan.
Refrensi :
Indonesia Comunity Care Center "Ketika Tanah Suci Berbicara"
Dar Al Tarafen "Zam-Zam Tanda Cinta Kami"
Indonesia Comunity Care Center "Ketika Tanah Suci Berbicara"
Dar Al Tarafen "Zam-Zam Tanda Cinta Kami"
Comments
Post a Comment