Tanda dan gejala kehamilan dibagi menjadi tiga kelompok
yaitu presumtif; perubahan yang dapat ibu rasakan, mungkin;
perubahan yang dapat dideteksi oleh pemeriksa, dan positif; perubahan yang
dapat dikaitkan langsung dengan janin.
Pada tulisan kali ini saya hanya akan membahas gejala
presumtif, yaitu perubahan yang dapat dirasakan oleh ibu atau pasien.
1.
Payudara
terasa sakit
Perubahan payudara terjadi karena perubahan hormon-hormon
kehamilan. Selain menjadi lebih besar, payudara menjadi sakit bila disentuh,
khususnya disekitar putting susu (papilla
mamae).
2. Bercak perdarahan setelah tidak haid
Setelah terlambat datang haid, mungkin akan terjadi sedikit
perdarahan atau bercak. Penyebab normalnya adalah perdarahan saat implantasi.
Ini terjadi bila telur yang sudah
dibuahi tertanam dalam dinding
rahim.
3. Mual di pagi hari
Perasaan mual di pagi hari (morning sickness) terjadi karena
perubahan hormon saat kehamilan, kadang-kadang disertai muntah. Namun, tidak
semua ibu hamil mengalami gejala ini.
4. Sering buang air kecil
Kandung kencing dan rahim letaknya bersebelahan. Pada awal
kehamilan, kandung kencing tertekan oleh rahim yang mulai membesar, sehingga
keinginan untuk buang air kecil akan lebih sering.
5. Konstipasi (susah buang air besar)
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormone steroid.
6. Kelelahan
Pada dua bulan pertama tubuh akan menyesuaikan diri dengan
perubahan hormon akibat kehamilan. Selain itu, menumbuhkan bayi dan plasenta
membuat tubuh mengeluarkan banyak energi, hal ini akan menyebabkan tubuh merasa
lelah walaupun tidak sedang bekerja.
7. Tidak nafsu makan (anoreksia)
Pada awal kehamilan, terjadi peningkatan hormon progesteron.
Efek samping dari peningkatan hormon
progesteron adalah melambatnya aktivitas sistem pencernaan hal ini membuat ibu
hamil kehilangan nafsu makan.
Refrensi :
EGC, Nell L Thrape, Cindy L Farley, “Kapita Selekta
Praktik Klinik Kebidanan”, Jakarta 2013
BIP, Tris Booth, “Tanya Jawab Seputar kehamilan”, Jakarta
2008
Yayasan Bina Pustaka, “Ilmu Kebidanan”, Jakarta 2007
Comments
Post a Comment