Pernikahan Nabi Saw. dengan Aisyah ra. tidaklah seperti pernikahan manapun. Sungguh Allah Swt. telah memerintahkan Nabi-Nya Saw. untuk menikahi Aisyah ra. Nabi telah melihat Aisyah r.a di dalam mimpi beliau sebelum pernikahan. Nabi Saw. bersabda kepada Aisyah ra., "Aku telah mrlihatmu di dalam mimpi (dua kali). Satu malaikat datang dengan membawa (gambar) mu dalam sebuah potobgan sutera yang bagus. Dia berkata kepadaku: "Ini adalah istrimu." Maka aku pun menyingkap wajahmu, ternyata engkahlah orangnya, maka ku katakan 'jika ini adalah dari sisi Allah, niscaya Dia akan melaksanakannya." (H.R. Al-Bukhari (4832), Ahmad).
Dia adalah istri Nabi Saw. di dunia dan akhirat, sebagana telah valid di dalam as-Shahih.
Kecintaan Rasulullah Saw. kepadanya dinampakan secara terang-terangan, tidak disembunyikannya. Hingga Beliau Saw. pernah ditanya: " Manusia mana yang paling engkau cintai wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Aisyah." Dia bertanya lagi, 'Terus dari golongan laki-laki?' Beliau menjawab, "Bapaknya". (Muttafaqun alaih).
Adapun ilmunya, maka sungguh Aisyah ra. telah mengambil banyak ilmu dari Rasulullah Saw. Dia termasuk orang yang paling banyak meriwayatkan hadits. Dan tidak ditemukan pada wanita umat Muhammad Saw. yang lebih mengerti tentang agama islam daripada Aisyah ra.
Al-Hakim dan ad-Darimi meriwayatkan dari Masruq, bahwa dikatakan kepadanya, "Apakah dulu Aisyah ahli dalam bidang faraidh?" Dia menjawab "Ya, demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya, aku telah melihat para sahabat Nabi yang besar bertanya kepadanya tentang faraidh."
Az-Zuhri berkata, "Seandainya ilmu Aisyah dikumpulkan (kemudian) dibandingkan dengan ilmu seluruh wanita, maka pastilah ilmu Aisyah lebih utama."
Dari Abu Musa dia berkata, "Tidaklah ada sebuah haditspun yang sulit atas kami, para sahabat Nabi Saw. kemudian kami bertanya kepada Aisyahra. kecuali kami temukan ilmunya ada padanya."
Atha bin Abi Rabah berkata, "Aisyah adalah orang yang paling fiqih dan alim, serta orang yang paling baik pendapatnya secara umum."
Ibnu Abdil Barr berkata, "Sesungguhnya Aisyah adalah satu-satunya orang di zamannya yang (ahli) dalam tiga disiplin ilmu; ilmu fiqih, ilmu kedokteran, dan ilmu sastra."
Adapun keutamaannya maka sangat banyak. Nabi Saw. bersabda:
"Banyak diantara kaum laki-laki yang sempurna, akan tetapi tidak ada wanita yang sempurna kecuali Maryam bintu Imran, Asiyah istri Fir'aun, dan keutamaan Aisyah atas kaum wanita seperti keutamaan tsarid (bubur yang sangat disukai oleh Rasul Saw.) atas seluruh makanan." (Muttafaqun Alaih).
Dari Aisyah ra. dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda:
"Wahai Aisyah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu." Dia berkata, aku katakan, 'waalaihissalaam warahmatullaahi." (Muttafaq Alaih)
Aisyah ra. berkata : "Sungguh aku telah diberi sembilan hal yang tidak diberikan kepada seorang wanita kecuali kepada Maryam bintu Imran, (1) Jibril telah datang membawa gambarku, dalam mimpi beliau hingga dia memerintahkan Rasulullah Saw. untuk menikahiku, (2) beliau telah menikahiku yang dalam keadaan perawan, dan tidak pernah beliau menikahi perawan selainku, (3) beliau wafat sementara kepala beliau ada pada pangkuanku, (4) aku telah mengebumikan beliau di rumahku, rumahku dikepung oleh para malaikat, (5) jika wahyu turun atas beliau sementara beliau ada pada istrinya, maka merekapun berpancar dari beliau, dan sungguh wahyu pernah turun atas beliau sementara aku bersama dengan beliau dalam satu selimut, (6) sesungguhnya aku adalah putri khalifahnya, dan shiddiqnya, (7) telah turun pembelaanku (yang membersihkan aku dari tuduhan zina) dari langit, (8) aku dilahirkan dalam keadaan suci dan pada keadaan suci, (9) aku telah dijanjikan ampunan dan rizqi yang mulia (surga)." (HR. Abu Ya'la).
Sayyidah Aisyah ra. telah wafat pada usia 66 tahun. Dia telah memenuhi dunia dengan ilmu, keutamaan dan ketakwaannya.
Sayyidah Aisyah ra. adalah ibunda setiap umat Muhammad Saw., maka tidak ada yang membencinya kecuali Yahudi, Nasrani, dan kaum munafiq.
Mudah-mudahan Allah meridhai seluruh ummahatul mukminin. Aamiin....
Refrensi :
Zam-Zam tanda cinta kami
Dia adalah istri Nabi Saw. di dunia dan akhirat, sebagana telah valid di dalam as-Shahih.
Kecintaan Rasulullah Saw. kepadanya dinampakan secara terang-terangan, tidak disembunyikannya. Hingga Beliau Saw. pernah ditanya: " Manusia mana yang paling engkau cintai wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Aisyah." Dia bertanya lagi, 'Terus dari golongan laki-laki?' Beliau menjawab, "Bapaknya". (Muttafaqun alaih).
Adapun ilmunya, maka sungguh Aisyah ra. telah mengambil banyak ilmu dari Rasulullah Saw. Dia termasuk orang yang paling banyak meriwayatkan hadits. Dan tidak ditemukan pada wanita umat Muhammad Saw. yang lebih mengerti tentang agama islam daripada Aisyah ra.
Al-Hakim dan ad-Darimi meriwayatkan dari Masruq, bahwa dikatakan kepadanya, "Apakah dulu Aisyah ahli dalam bidang faraidh?" Dia menjawab "Ya, demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya, aku telah melihat para sahabat Nabi yang besar bertanya kepadanya tentang faraidh."
Az-Zuhri berkata, "Seandainya ilmu Aisyah dikumpulkan (kemudian) dibandingkan dengan ilmu seluruh wanita, maka pastilah ilmu Aisyah lebih utama."
Dari Abu Musa dia berkata, "Tidaklah ada sebuah haditspun yang sulit atas kami, para sahabat Nabi Saw. kemudian kami bertanya kepada Aisyahra. kecuali kami temukan ilmunya ada padanya."
Atha bin Abi Rabah berkata, "Aisyah adalah orang yang paling fiqih dan alim, serta orang yang paling baik pendapatnya secara umum."
Ibnu Abdil Barr berkata, "Sesungguhnya Aisyah adalah satu-satunya orang di zamannya yang (ahli) dalam tiga disiplin ilmu; ilmu fiqih, ilmu kedokteran, dan ilmu sastra."
Adapun keutamaannya maka sangat banyak. Nabi Saw. bersabda:
"Banyak diantara kaum laki-laki yang sempurna, akan tetapi tidak ada wanita yang sempurna kecuali Maryam bintu Imran, Asiyah istri Fir'aun, dan keutamaan Aisyah atas kaum wanita seperti keutamaan tsarid (bubur yang sangat disukai oleh Rasul Saw.) atas seluruh makanan." (Muttafaqun Alaih).
Dari Aisyah ra. dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda:
"Wahai Aisyah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu." Dia berkata, aku katakan, 'waalaihissalaam warahmatullaahi." (Muttafaq Alaih)
Aisyah ra. berkata : "Sungguh aku telah diberi sembilan hal yang tidak diberikan kepada seorang wanita kecuali kepada Maryam bintu Imran, (1) Jibril telah datang membawa gambarku, dalam mimpi beliau hingga dia memerintahkan Rasulullah Saw. untuk menikahiku, (2) beliau telah menikahiku yang dalam keadaan perawan, dan tidak pernah beliau menikahi perawan selainku, (3) beliau wafat sementara kepala beliau ada pada pangkuanku, (4) aku telah mengebumikan beliau di rumahku, rumahku dikepung oleh para malaikat, (5) jika wahyu turun atas beliau sementara beliau ada pada istrinya, maka merekapun berpancar dari beliau, dan sungguh wahyu pernah turun atas beliau sementara aku bersama dengan beliau dalam satu selimut, (6) sesungguhnya aku adalah putri khalifahnya, dan shiddiqnya, (7) telah turun pembelaanku (yang membersihkan aku dari tuduhan zina) dari langit, (8) aku dilahirkan dalam keadaan suci dan pada keadaan suci, (9) aku telah dijanjikan ampunan dan rizqi yang mulia (surga)." (HR. Abu Ya'la).
Sayyidah Aisyah ra. telah wafat pada usia 66 tahun. Dia telah memenuhi dunia dengan ilmu, keutamaan dan ketakwaannya.
Sayyidah Aisyah ra. adalah ibunda setiap umat Muhammad Saw., maka tidak ada yang membencinya kecuali Yahudi, Nasrani, dan kaum munafiq.
Mudah-mudahan Allah meridhai seluruh ummahatul mukminin. Aamiin....
Refrensi :
Zam-Zam tanda cinta kami
Comments
Post a Comment